(humas-UHTP, 18/11/2022). Melalui program Riset Keilmuan, Kementerian
Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan
(LPDP), dosen dan mahasiswa Universitas Hang Tuah Pekanbaru (UHTP)
berkolaborasi dengan Puskesmas Sapta Taruna Kota Pekanbaru melaksanakan riset
kegiatan kemanusiaan dengan tema “Perancangan Pulse Oximetry Berbasis IoT
sebagai Alat Deteksi Dini Gejala Covid-19".
Dosen yang melaksanakan kegiatan sebagai ketua
pelaksana Refni Wahyuni SKom MTI MTA (Filkom UHTP), anggota
Herianto SKom MKom (Filkom UHTP), Ikhtiyaruddin SKM MKM (FKes UHTP)
serta lima mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika dan Sistem Informasi
Filkom UHTP Pekanbaru.
Kepada Riau Pos, Kamis (17/11) Refni
Wahyuni mengatakan, pasien Covid-19 mengalami beberapa
gejala seperti sesak nafas, detak jantung
tidak normal, kelainan fungsi paru yang mirip dengan gejala
pneumonia. Kondisi gejala tersebut menunjukkan kejenuhan kadar oksigen
(O2) yang terlarut di dalam darah tidak normal.
Untuk mengukur kadar oksigen dalam darah
menggunakan alat medis salah satunya Pulse Oximeter. Pasien yang
melakukan isolasi mandiri di rumah bisa saja
mengalami penurunan kadar oksigen dalam darah secara drastis, sehingga pasien
membutuhkan alat medis sepeti Pulse Oximetry supaya pasien yang isoman bisa
melakukan pengecekan secara mandiri.
"Informasi hasil pengukuran saturasi
oksigen yang dilakukan pasien saat isoman tidak didapatkan secara
realtime oleh Puskesmas" paparnya.
Salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut
merancang sistem Pulse Oximetry Berbasis IoT sebagai alat deteksi dini
gejala Covid-19. Pulse oximetry berbasis IoT dikembangkan agar dapat mendeteksi
nilai saturasi oksigen dalam darah pasien dan
bisa di monitoring Puskesmas secara real
time, sehingga apabila terjadi
kondisi saturasi oksigen menurun, atau
dalam keadaan yang tidak normal maka bisa
mengambil keputusan untuk segera melakukan tindakan.
Sumber: www.riaupos.jawapos.com